---

Pelatihan Upgrading/Upskilling Bagi Pemandu Wisata

Yogyakarta, 20-23 November 2020

Minggu, 22 November 2020

Sleman - Pandemi akibat virus Corona yang memukul pereknomian dunia termasuk Indonesia mengakibatkan kondisi yang tidak pernah terbayangkan sebelumya. Pariwisata yang begitu santernya dipromosikan oleh Indonesia kepada dunia dengan Slogannya "Wonderful Indonesia" tidak dapat bertahan oleh gempuran virus asal Tiongkok ini. Bidang pariwisata yang selalu digaungkan mennyumbang devisa negara terbesar tiba-tiba ambruk seketika. Tidak tinggal diam, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (KEMENPAREKRAF) telah banyak mengupayakan program dan kegiatan untuk menggerakkan roda perekonomian pariwisata dan ekonomi kreatif yang porak-poranda akibat Pandemi Covid-19.Triliunan dana pemerintah digelontorkan untuk mendongkrak kembali geliat pariwisata agar perekonomian juga dapat bergerak. Tentunya, kendala utamanya adalah masalah virus yang tidak terlihat. Semua anggaran yang sudah direncanakan untuk proyek-proyek strategis pemerintah mulai dibelokkan untuk mendanai program pencegahan dan penanggulangan virus Corona.

Berbulan-bulan lamanya pemerintah pusat dan daerah melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang memaksa orang-orang melakukan Work From Home dan menjaga jarak serta selalu memakai masker dipromosikan dimana-mana agar mengurangi penambahan kasus Corona yang sempat menembus 3 ribu kasus perhari. Segala bentuk simulasi dilakukan pemerintah agar masyarakat tetap dapat bekerja dan melakukan kegiatan sehari-hari dengan sehat dan aman. Akhrinya, pemerintah memberanikan diri untuk melakukan pelatihan-pelatihan untuk menggerakkan kembali aktifitas wisata dan ekonomi kreatif yang salah satunya adalah Upgrading/Upskilling Bagi Pemandu Wisata yang diadakan di Yogyakarta pada 20-23 November 2020. Tentu hal ini dilakukan dengan protokol kesehatan covid-19 yang ketat agar menghindari infeksi virus Corona. Adapun persayaratan bagi peserta adalah terbebas dari virus corona dengan cara menunjukkan surat bebas covid-19 dan selama pelaksanaan pelatihan peserta menerapkan protokol kesehatan; Pemeriksaan suhu, penggunaan masker, dan jaga jarak. Acara pelatihan ini diadakan oleh Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Pelatihan Upgrading/Upskilling Bagi Pemandu Wisata dibuka pada hari Jum'at jam 08:30 oleh Deputi Pengembangan SDM dan Kelembagaan KEMENPAREKRAF, DR. Wisnu Bawa Tarujaya, SE. MM. Dalam pidatonya beliau menjelaskan bahwa KEMENPAREKRAF sedang giat mengadakan kegiatan untuk menggerakkan roda pariwisata. Karenanya, pada hari yang sama ada 3 pelatihan yaitu; Workplace assecor, Toolbox, dan Upgrading. Selain itu, beliau menjelaskan 4 variabel staandard pelayanan yaitu;

1. To see. Mengelola destinasi wisata agar menarik
2. To do. Bagaimana wisatawan ikut terlibat langsung atau berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal
3. To learn. Memberikan edukasi dan pengajaran
4. To buy. Membeli suvenir pada akhir kunjungan. Hal ini tentu berkaitan dengan menghidupkan UMKM dan Home Industry yang ada di sekitar dfestinasi wisata. 

Sebelumnya, acara dimulai dengan sambutan oleh Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta, Ir. Singgih Raharjo, SH., M. Ed. Beliau menjelaskan tentang perkembangan pariwisata Yogyakarta yang mulai menggeliat sebagaimana ditunjukkan dengan peningkatan kunjungan pada akhir pekan dan juga libur panjang. Beberapa program yang dilakukan Dinas Pariwisata Yogyakarta antara lain: CHSE (Clean, Healthy, Safety, Environment), pemberian stimulus, mengadakan pelatihan-pelatihan, dan kegiatan pariwisata lainnya.

Selanjutnya Peserta pelatihan dengan para narasumber yang kompeten di masing-masing bidang. Materi-materi yang diajarkan terkait dengan Budaya Yogyakarta, CHSE, Protokol kesehatan, dan arkeologi budaya. Kamu juga dapat mendownload materi-materi yang dipaparkan saat pelatihan dengan mengakses link ini https://bit.ly/materiupskilling . Pelatihan Upgrading/upskilling berlansung selama tiga hari dan ditutup pada hari minggu sore (22 November 2020).

Ditulis oleh

Romi Maulidi

Humas DPC HPI Sleman