Belajar ke Mpu Jeno Sang Maestro Keris
Ki Harumbrojo atau yang terkenal dengan sebutan mpu Jeno adalah seorang mpu yang masih bertahan sampai saat ini di Sleman. Seorang mpu dalam bahasa jawa berarti ahli pembuat keris.
Falsafah jawa mengatakan seorang lelaki akan sempurna bila sudah mampu mendapatkan 5 hal yaitu "griya, garwa, turangga, pusaka dan kukila". Yang pertama "griya" (nice house) rumah yang hoomy.Gak perlu mahal tapi membuat orang tinggal di dalamnya betah. Kedua "garwa" atau nice wife. Yaitu istri yang ngangeni. Yang bikin suami bahagia dengannya. Dan merasa galau tanpanya.
Yang ketiga "turangga" yaitu kendaraan yang memadahi. Turangga sebetulnya berarti kuda tunggang. Namun dalam konteks kekinian berarti motor atau mobil yang cukup buat keluarga.
Keempat "pusaka" yakni keris. Dan dalam khasanah budaya jawa keris bukan hanya senjata, namun lebih berfungsi personal. Sehingga keris is made, not buy. Kita mesti pesen keris ke mpu. Dan saat datang ke mpu, dia akan ditanya hari kelahiran, hobby, profesi dll. Masing masing orang kerisnyapun akan lain lain tergantung banyak hal. Ada berbagai macam bentuk, ukuran, pamor dan style dari keris. Bentuk keris diantaranya ada ladrang dan luk. Ukuran juga ada pendek, medium dan panjang sesuai dengan postur pemesan. Dan pamor ada banyak sekali mulai dari beras wutah, blarak sineret, nogososro, dll. Sedangkan style bisa mataraman, surakarta, pasundan atau mojopahit.
Dan kelima "kukilo" yang berarti burung. Sehingga di jogja ada pasar burung yang sangat besar dan setiap hari banyak orang menjual, membeli atau menukar burungnya di pasar tersebut.
Kunjungan ke mpu Jeno dihadiri sebagian besar anggota DPC HPI sleman yang mengikuti penyegaran di Kampung Flori Sleman.
Belajar pada sang maestro keris.