Rapat FORKOM Wisata Se-kabupaten Sleman Terkait Kasus SMP 1 Turi dan Pandemi Corona
Rapat FORKOM Se-kabupaten Sleman Terkait Kasus SMP 1 Turi yang Terseret Sungai dan Pandemi Corona dan Dampaknya Terhadap Wisata di Kabupaten Sleman
21 Maret 2020
Berita DPC HPI Sleman- FORKOM WISATA (Forum Komunikasi Desa Wisata) se-kab Sleman hari Rabu 18 maret 2020 menyelenggarakan pertemuan di Dinas Pariwisata
Kabupaten Sleman. Acara dihadiri oleh semua manejemen desa wisata yg ada di di Kabupaten Sleman. Forum ini diketuai oleh Bapak Doto Yugantoro yang juga sebagai pengelola Desa Wisata Pentingsari Cangkringan. Adapun hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah dampak yang ditimbulkan setelah adanya kasus SMP 1 Turi yang terseret aliran sungai sempor dan juga Virus Corona (COVID-19) yang telah menjadi pandemi dan sudah menginfeksi Indonesia.
Akibat yang paling dirasakan adalah banyaknya booking-an yang sudah masuk ke desa-desa wisata yang kemudian dibatalkan sehingga pengelola mengalami kerugian yang cukup banyak. Ibu Sujarwati pengelola desa wisata Tanjung mengatakan kerugian sampai Rp. 700.000.000, Mas Agus dari Desa Wisata Jaka Garong Turi rugi Rp. 250.000.000, Pak Ngatijan dari Ekowisata Pancoh merugi Rp. 200.000.000, dan desa wisata sejarah Kelor mengalami kerugian lebih dari Rp. 400.000.000.
Rapat tersebut dipandu oleh Dra. Hj. Sudarningsih, M.Si. selaku Kepala DInas Pariwisata Sleman dan Ibu Nyoman selaku Kepala Bagian SDM Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman. Sementara itu, DPC HPI Sleman diwakili oleh Drs. M. Iqbal Yusron, MM. Acara sedianya dijadwalkan diadakan di Garongan Turi. Tapi karena adanya larangan mengumpulkan massa terkait kasus covid19, maka dialihkan di ruang sapta pesona 2 di Dinas Pariwisata Sleman.
Artikel oleh:
Ketua DPC HPI Sleman
Drs. M. Iqbal Yusron, MM