Sebelum ke Bandara Baru YIA di Kulonprogo, yuk simak terlebih dahulu informasi dari Tim Survei NYIA DPC HPI Sleman!
Sleman- Sehubungan dengan berpindahnya mayoritas penerbangan dari dan ke Yogyakarta. Maka, kemarin (red: 13 Maret 2020) kami berenam (Oki, Yovie, Ardian, Firdaus, Lisa & Koko) yang tergabung dalam TIM Survei NYIA DPC HPI Sleman mengadakan investigasi ke bandara baru Yogyakarta yang bernama YIA (Yogyakarta International Airport).
Bandar Udara Internasional Yogyakarta (YIA) merupakan Bandar Udara Internasional yang dibangun di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Bandar udara ini direncanakan akan membantu kinerja Bandar Udara Adisucipto yang sudah tidak mampu lagi menampung kapasitas penumpang dan pesawat. Bandar udara ini berdiri di tanah seluas 600 hektar dan memiliki terminal seluas 210.000 meter persegi dengan kapasitas 20 juta penumpang per tahun. Selain itu, bandar udara ini memiliki hanggar seluas 371.125 meter persegi yang sanggup menampung sampai 28 unit pesawat. Pesawat berbadan lebar seperti B777, B747, dan A380 juga bisa beroperasi di bandara tersebut.
Survei kali ini berorientasi pada transportasi yang dapat digunakan dari Yogyakarta menuju bandara baru tersebut, salah satunya adalah bis dan mini van milik DAMRI. Selanjutnya, hasil yang kami dapat adalah:
A. Moda transportasi ini bisa didapatkan di tempat-tempat tertentu di Kota Yogyakarta yang dibagi menjadi 2 sistem :
- Sistem KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) yg artinya masih disubsidi oleh pemerintah sehingga tarifnya hanya sebesar Rp. 25,000 (sekali jalan, per-orang). Untuk tempat keberangkatannya ada di 2 tempat, sebagai berikut:
- SCH (Sleman City Hall), Sleman.
- Condongcatur (Terminal bis), Sleman.
** Sistem ini berlaku hingga Desember 2020
- Sistem Reguler yaitu secara mandiri diselenggarakan oleh DAMRI maupun instansi yg berkepentingan dlm hal ini, bisa hotel, mall, restaurant, dll dengan tarif sebesar Rp. 70,000 (sekali jalan, per-orang).
Sebagai informasi tambahan, Untuk tempat keberangkatannya, sebagai berikut:
• Banguntapan (kantor Damri), Bantul
• Hotel Limaran, Yogyakarta
• Mall Galeria, Yogyakarta
• Hotel Garuda, Yogyakarta
B. Karena kebetulan yang kami coba gunakan adalah mini van yg beroperasi di depan SCH (Sleman City Hall), maka informasi yang kami dapatkan juga khusus mengacu pada rute SCH - YIA, sebagai berikut :
- Waktu operasional
- Setiap hari (7 hari seminggu)
- Pukul : 05.30 - 15.00 (yg selanjutnya akan menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan transportasi bandara).
- Jadwal keberangkatan setiap 30 menit sekali (ini juga akan disesuaikan kemudian dengan semakin padatnya penerbangan yang ada di bandara tersebut)
- Jalur SCH - YIA dengan jalan yang dilalui :
- SCH - Terminal Jombor (dalam) - Ringroad UTY - RSA UGM - Kodim 403 - Pasar Gamping - Jl.Wates - Airport YIA.
- Bisa turun di titik2 tertentu yang dikehendaki, asal searah dengan jalurnya.
- Estimasi waktu tempuh sekitar 1jam 15 menit (berdasar hari dan waktu ketika kami survey, yang tentu akan menyesuaikan ketika jalan menuju bandara semakin padat).
C. Ada juga yang menggunakan bus DAMRI, dengan tujuan sebagai berikut:
- YIA - JOG , harga tiket Rp. 70,000 (sekali jalan, per-orang)
- YIA - Borobudur, harga tiket Rp. 21,000 (KSPN, sekali jalan, per-orang)
- Magelang - YIA, harga tiket Rp. 50,000 (sekali jalan, per-orang)
D. Informasi tambahan :
DAMRI dg jalur SCH - YIA ini memiliki 2 checking point, yg mana memungkin kan bagi penumpang naik dr tempat2 tersebut, yaitu di :
- SPBU Ambarketawang
- TransJogja shelter Gamping
E. Ini yang terpenting, hingga saat ini pembelian tiket hanya menerima pembayaran TUNAI atau CASH
Demikian laporan kali ini dari Tim Survei NYIA DPC HPI Sleman, semoga bermanfaat.
Oki Mukti
(Sie. Organisasi DPC HPI Sleman)